08:00 WIB
Jalan Prof. Dr. Satrio

Seperti pagi kota ini yang biasa, begitu pula Aku merasakan pagi
ini. Tak banyak yang berbeda pada pagi ini, Aku tetap bertelanjang kaki,
tak diperhatikan, dan melenggang tak tentu arah. Tetap mengais sepotong daging atau bahkan secuil makanan sisa. Aku bak jaguar modern yang berjalan di tengah karpet hitam itu. Padahal, jika kau tahu aku tak sehebat itu. Aku hanya seonggok campuran daging dan susunan tulang berkaki empat yang dapat berseliweran sesuai kehendaku. Semua berkat kekuasaanNya.
tak diperhatikan, dan melenggang tak tentu arah. Tetap mengais sepotong daging atau bahkan secuil makanan sisa. Aku bak jaguar modern yang berjalan di tengah karpet hitam itu. Padahal, jika kau tahu aku tak sehebat itu. Aku hanya seonggok campuran daging dan susunan tulang berkaki empat yang dapat berseliweran sesuai kehendaku. Semua berkat kekuasaanNya.
Aku tak tahu jalan nasibku hari ini. Aku harus mencari makanan
tanpa belas kasih majikan, hanya itu yang ku tahu. Aku tak tahu jalan nasibku
hari ini. Aku harus mengais sisa dengan suara rintihku di tengah rusaknya moral
tetanggaku di dunia, hanya itu yang ku tahu. Maka, pagi ini aku tergopoh
mencarinya di tengah karpet hitam bising ini. Sekali lagi, tanpa belas kasih
majikan!!.
Tak lama aku mencarinya, dashh!!!. Daging tubuhku terlindas oleh gulungan
hitam elastis yang bercorak itu. Aku menggelepar berharap ada yang membantuku.
Tapi, semua tetap beranjak angkuh tanpa peduli sekitar, apalagi Aku. Aku yang
tak berkerabat dekat dengan mereka, Aku yang tak sejenis dengan mereka, Aku
yang tak punya akal seperti mereka, tapi Aku juga makhluk hidup. Hanya itu yang
aku tahu.
Kucing mungil
tanpa majikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar